Rabu, 23 Februari 2011

PKPU Semarang Konsolidasi dengan Basarnas Semarang

Semarang-“Semarang kaline banjir”, begitulah ungkapan yang begitu lekat dengan nama kota Semarang, ibu kota provinsi Jawa Tengah ini. Ungkapan itu begitu melegenda hingga menjadi bagian dari lirik salah satu lagu jawa. Seolah menegaskan saja bahwa kota ini sangat rawan bencana banjir. Seolah sudah menjadi resiko bagi warga Semarang, bahwa sewaktu-waktu banjir akan melanda kota yang berbatasan dengan laut Jawa ini. Sudah jamak diketahui bahwa kota dengan penduduk 1,5 juta jiwa ini tidak hanya menjadi langganan banjir, bahkan rob. Dan sampai kini belum ada solusi yang menyeluruh atas persoalan ini.

Beberapa waktu lalu PKPU Semarang mengadakan petemuan dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) Semarang. Pada kesempatan itu
, dibicarakan tentang banyak hal, baik potensi bencana, proses rescue sampai upaya penanggulangan bencana. Termasuk apa dan bagaimana peran pemerintah, LSM dan masyarakat dalam upaya mengatasinya. “SAR Semarang sangat mengapresiasi teman-teman seperti PKPU yang memang concern dalam upaya penanggulangan dan penanganan bencana” ungkap Riyadi, Kepala SAR Semarang dalam perbincangan hangat penuh kekeluargaan.

Bencana memang tak seorangpun mengharapkannya. Tapi begitu datang, tak seorangpun mampu menghindarinya. Hampir setiap tahun banjir melanda Semarang, terlebih saat hujan menguyur wilayah kota bagian  atas. Terakhir banjir bandang menerjang bagian barat kota Semarang, tepatnya di wilayah Mangkang, Selasa (9/10/2010) yang menewaskan 6 orang karena terseret arus. Beberapa wilayah kecamatan Semarang bagian utara juga menjadi langganan rob, yaitu naiknya air laut hingga menggenangi pemukiman warga. Meski sudah ada berbagai macam upaya menanganinya dari pemerintah, seolah belum mampu mengurangi dampak rob yang senantiasa dikeluhkan warga. (Surur/PKPU/Semarang)

0 komentar:

Posting Komentar